Posted by : Andri
Tuesday, 30 September 2014
Yuk Jadi Guru yang Kreatif dan
Produktif!
Saat ini masih banyak guru yang belum kreatif dan produktif.
Mereka hanya menjadi guru yang sebatas mengajar saja. Padahal banyak
sekali yang bisa dikembangkan dari mata pelajaran yang diampunya. Bahkan guru
bisa menjadi seorang entrepreneurship yang handal di bidang
pendidikan. Mereka tak perlu berdagang, tetapi cukup menjadi guru yang kreatif
dan produktif. Salah satu cirinya adalah mereka mampu merancang
kegiatan pembelajaran yang efektif, dan berkualitas.
Apa sih guru yang kreatif itu? Lalu apa pula guru produktif?
Mari kita jawab pertanyaan ini dengan sebuah senyuman manis terlebih dahulu di
bibirmu. Siapa tahu anda dapat menjadi seorang edupreneurship yang
mampu membuat model desain sistem pembelajaran yang menyenangkan sekaligus
membahagiakan.
Guru kreatif adalah guru yang tak pernah puas dengan apa yang
disampaikannya kepada peserta didik. Dia berusaha menemukan cara-cara baru
untuk menemukan potensi atau bakat unik siswa. Baginya, setiap tahun harus ada
kreativitas yang dikembangkan dalam dirinya. Sehingga materi yang
disampaikannya tak melulu itu-itu saja setiap tahunnya. Bila dia mengajar sudah
10 tahun, maka 10 tahun itulah dia mengulang materi yang itu-itu saja tanpa ada
kreativitas di dalamnya. Padahal setiap tahun tentu kita akan mengalami peserta
didik yang tidak sama dengan tahun sebelumnya. Di situlah guru dituntut harus
kreatif dalam menyampaikan bahan ajarnya sehinggsa sampai ke otak siswa dengan
cara-cara menyenangkan.
Hanya guru-guru kreatiflah yang bisa melakukan itu. Dia kan
berusaha untuk berani mencoba cara-cara baru melalui penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Dengan begitu guru diharapkan rajin untuk membaca buku dalam menemukan
metode pembelajaran terbaru, dan tidak hanya ceramah melulu. Peserta didik
benar-benar terlibat aktif dan terjadi inreraksi dua arah di dalamnya.
Guru produktif adalah guru kreatif yang tidak pernah puas dengan
pembelajaran yang dilaksanakannya. Dia selalu melakukan refleksi diri melalui
penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelasnya sendiri. Melalui kolaborasi dengan
teman sejawat, dia akan memperbaiki kekurangannya dalam pembelajaran, dan
segera dituliskannya. Hal itulah yang membuatnya menjadi produktif. Apa yang
dikerjakannya selalu dituliskan.
Guru produktif akan menuliskan apa yang dikerjakan dan
mengerjakan apa yang dituliskan. Konsisten dan komitmen dalam menjaga diri untuk menulis
membuatnya menjadi guru yang produktif. Salah satu contoh yang paling mudah
adalah buku pelajaran yang diampunya sudah dibuatnya sendiri dengan perbaikan
terus menerus. Diapun belajar dari penulis buku lainnya. Dengan begitu terjadi
edupreneurship dimana guru dilatih dan berlatih untuk membuat buku yang
berkualitas.
Edupreneurship akan menumbuhkan kebiasaan guru untuk
menulis. Menghasilkan tulisan yang kreatif, menarik, dan memiliki nilai
komersial dengan dukungan sarana TIK. Selain itu guru akan mampu menumbuhkan
jiwa kewirausahaan untuk dapat ditularkan kepada anak didik melalui metode pembelajaran.
Pada akhirnya akan merubah guru dari sekedar user (pengguna)
buku pelajaran menjadi writer/ producer (penghasil/penulis)
buku dan materi pelajaran yang dikuasainya.
Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk
memperoleh kompetensi atau berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan dalam melakukan suatu pekerjaan. Upaya untuk meningkatkan
efektifitas proses pembelajaran selalu dilakukan tanpa henti. Proses
pembelajaran dapat dipandang sebagai sebuah sistem dengan komponen-komponen
yang berinterfungsi satu sama lain. Dalam sebuah sistem, komponen yang satu
akan menjadi masukan bagi komponen-komponen yang lain dalam mencapai tujuan.
Guru kreatif akan dapat menangkap peluang itu dan membuatnya
menjadi guru produktif. Selalu saja ada ide-ide segar yang membuatnya menemukan
sistem pembelajaran dengan berbagai model. Bahkan, dia mampu membuat media
pembelajarannya sendiri untuk membantu para peserta didiknya menerima materi
pelajaran dengan baik. Tak salah, bila guru seperti itu menjadi guru
yang kaya. Guru yang tak pernah kehabisan ide kreatifnya, dan membuatnya
menjadi semakin produktif dalam menjadi guru di era baru.
Guru di era baru adalah guru yang mampu melihat perubahan yang
terus terjadi. Dia menempatkan siswa sebagai komponen penting dalam sitem
pembelajaran di sekolah, karena siswa merupakan subyek dari proses dan
aktivitas pembelajaran. Pembelajaran harus menjadi sebuah aktivitas yang
berfokus pada siswa, dan bukan pada guru yang terlalu dominan di kelas.
Setiap siswa merupakan individu yang unik dengan potensi
kemampuan yang berbeda-beda. Howard Gardner-psikolog dan ilmuwan dari
Harvard University mengemukakan sebuah dimensi baru tentang kecerdasan
manusia. Kecerdasan itu adalah matematis-Logis, kecerdasan
visual-spasial, kecerdasan kinestetis, kecerdasan musikal ritmis, kecerdasan
verbal-linguistik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan
kecerdasan naturalistik.
Guru kreatif akan mampu menemukan kecerdasan setiap peserta
didiknya. Diapun menjadi produktif karena apa yang ditemukannya menjadi bahan
pembelajaran yang menarik. Kalau sudah begitu, edupreneurship atau
pendidikan kewirausahaan tinggal disisipkan saja sebagai bumbu yang membuat
peserta didik akhirnya mampu mandiri dan bermental pengusaha. Mental pengusaha
akan membuatnya tak akan pernah menyerah dalam kondisi apapun. Dia akan terus
berjuang secara mandiri dan mampu memotivasi dirinya sendiri.
Sudahkah kita sebagai guru merubah mind
set mereka dari bermental pegawai menjadi bermental pengusaha? Bila jawabannya sudah, maka sekolah tak
akan melahirkan lulusan yang menjadi pengangguran terdidik. Buat
apa sekolah kalau para guru tidak mampu melahirkan peserta didik yang
bermental enterpreneurship. Oleh karenanya para guru harus memiliki
ilmu edupreneurship yang membuatnya terlatih menjadi guru yang
kreatif, dan produktif.
Kreatif bukan ilmu yang bisa dipelajari tapi sesuatu yang bisa
dilatih dengan mulai dari yang sederhana. Bagi siswa, peran guru atau pengajar
mempunyai andil yang besar untuk keberhasilan masa depan siswanya. Semoga
banyak Guru di Indonesia semakin kreatif, dan para edukator kita
mempunyai “entrepreneurship mind set” untuk anak didiknya,
Insya Allah … amin.
Related Posts :
- Back to Home »
- Yuk Jadi Guru yang Kreatif dan Produktif »
- Yuk Jadi Guru yang Kreatif dan Produktif